Analisis, Klasifikasi dan Definisi dalam ilmu pengetahuan Logika - LOGIKA PEMAHAMAN
ANALISIS , KLASIFIKASI DAN DEFINISI
A. Analisis
Analisis merupakan proses mengurai
suatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat ,hubungan,
dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering disebut sebagai
pembagian.
Dalam logika , analisis atau pembagian
berarti pemecah belahan atau penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian
dari suatu keseluruhan. Bagian dan keseluruhan selalu berhubungan. Suatu
keseluruhan adalah terdiri atas bagian-bagian oleh karena itu dapat diuraikan.
Keseluruhan dibedakan menjadi keseluruhan logika dan keseluruhan realis.
Keseluruhan logika merupakan
keseluruhan yang dapat menjadi predikat masing-masing bagiannya, Dan
keseluruhan realis merupakan keseluruhan yang tidak dapat dijadikan predikat
masing-masing bagiannya.Sehingga analisis pun dibagi menjadi analisis logika
dan analisis realis.
1)
Analisis logika adalah
pemecahbelahan sesuatu ke bagian-bagian yang membentuk keseluruhan atas dasar
prinsip tertentu. Analisis logika selalu merupakan pembagian suatu himpunan
kedalam subhimpunan yang kemudian dibedakan menjadi analisis universal dan
analisis dikotomi.
a.
Analisis Universal
Analisis Unversal
merupakan pemerincian suatu genus dibagi kedalam semua spesiesnya atau
pemecahbelahan term umum ke term-term khusus yang menyusunnya.
b.
Analisis Dikotomi
Analisis dikotomi
merupakan pemecahbelahan sesuatu dibedakan menjadi dua kelompok yang saling
terpisah yang satu merupakan term ( + ) dan yang lainnya term (-)
2)
Analisis Realis adalah
pemecahbelahan berdasarkan atas susunan benda yang merupakan kesatuan dalam
perwujudannya. Analisis Realis dibedakan menjadi analisis esensial dan analisis
aksidental.
a.
Analisis Esensial
Analisis esensial
merupakan pemecahbelahan sesuatu hal ke unsur dasar yang menyusunnya.
b.
Analisis Aksidental
Analisis aksidental
merupakan pemecahbelahan suatu hal berdasarkan sifat-sifat yang menyertai
perwujudannya.
Dalam Analisis harus berjalan menurut
sebuah asas tertentu, analisis harus lengkap dan tuntas , analisis harus jelas
terpisah antar bagiannya. Analisis yang paling mudah dan mengandung kepastian
disebut sistem dikotomi. Sistem dikotomi dalam logika bahwa setiap jenis
lingkungan dibagi dua golongan yakni dua golongan yang saling berlawanan penuh
yang satu (+) dan yang lainnya (-). Sistem dikotomi dalam ilmiah penguraian
atau pembagiannya lebih mengandung kepastian yang didasarkan atas salah satu
prinsip penalaran yaitu ,” Prinsip Ekslusi Tertii ( prinsip penyisihan jalan
tengah ) . Sistem dikotomi bergerak dari summum genus ke infima spesies
sedangkan kebalikannya disebut klasifikasi.
B. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan proses
pengelompokan sifat, hubungan maupun peranan masing-masing unsur yang terpisah
dalam suatu keseluruhan untuk memahami suatu konsep universal. Klasifikasi
bergerak dari barang-barang , kejadian-kejadian , fakta-fakta atau
proses-proses alam kodrat individual yang beraneka ragam coraknya menuju kea
rah keseluruhan yang sistematik dan bersifat umum. Perbedaan klasifikasi dan
analisis terletak sifatnya, klasifikasi bersifat empirik secara induktif dan
analisis bersifat formal.
Pembedaan klasifikasi ada 3 yaitu ,
1.
Klasifikasi Kodrati
Klasifikasi Kodrati didasarkan oleh sifat
bahan-bahan yang akan digolong-golongkan, ditentukan oleh sususnan kodrati,
sifat-sifat dan atribut-atribut yang dapat ditemukan dari bahan-bahan yang
tengah diselidiki.
2.
Klasifikasi Buatan
Klasifikasi Buatan merupakan maksud yang
dikandung oleh orang yang mengadakan penggolongan, ditentukan oleh suatu maksud
yang praktis dari seseorang seperti untuk mempermudah penanganannya dan untuk
menghemat waktu dan tenaga.
3.
Klasifikasi Perantara
( Klasifikasi Diagnostik )
Klasifikasi perantara merupakan penggabungan
klasifikasi kodrati dan klasifikasi buatan, tidak sepenuhnya klasifikasi
kodrati maupun klasifikasi buatan,
Hukum-hukum klasifikasi atau
penggolongan yang sama intinya dengan hokum-hukum penggolongan analisis dapat
ditentukan sebagai klasifikasi atau penggolongan harus hanya ada satu asas
tertentu. Suatu klasifikasi harus tuntas dan jelas. Unsur-unsur sebagai bagian
untuk menyusun konsep universal harus jelas terpisah satu dengan yang lain.
Sistem-sistem klasifikasi dalam alam
semesta dimulai dari infima spesies , dari sejumlah infima spesies dapat
dikelompokan menjadi golongan yang lebih besar. Himpunan yang lebih tinggi
dalam suatu kelompok disebut proximum genus yaitu genus yang terdekat dari
suatu kelompok. Seterusnya penggolongan ini dapat dilanjutkan sehingga mencapai
golongan yang tertinggi disebut summum genus. Semua himpunan yang terdapat
diantara infima spesies dan summum genus disebut subaltern genera.
Pengelompokan itu dibahas lingkungan-lingkungan zat dan sifat
alam semesta. Lingkungan genus dan spesies disebut lingkungan zat, faktor yang
menentukan lingkungan zat disebut lingkungan sifat ( diferensia, proprium dan
aksiden ). Lingkungan genus adalah himpunan berbagai ragam bentuk tetapi
terpadu dalam satu lingkungan disebabkan kesatuan sifat, Lingkungan spesies
adalah himpunan diri yang bersamaan bentuk dan dipadu dalam satu lingkungan
oleh satu sifat yang membedakannya dari lain-lain golongan. Diferensia adalah
suatu tanda pengenal yang menunjukan hakikat suatu golongan. Proprium adalah
suatu tanda pengenal yang dipunyai setiap diri dalam golongan tertentu tetapi
secara perlahan dalam senyap. Aksiden adalah tanda-tanda yang mendadak muncul
dan mendadak lenyap dalam suatu diri.
C. Definisi
Definisi merupakan unsur atau bagian dari ilmu
pengetahuan yang merumuskan dengan singkat dan tepat mengenai objek atau
masalah. Pernyataan suatu definisi harus memiliki definiendum dan definiens.
Secara garis besar definisi dibagi menjadi 3 yaitu,
a.
Definisi Nominalis
Definisi nominalis menjelaskan sebuah kata
dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Dipakai pada awal suatu
pembicaraan atau diskusi. Definisi nominalis dibagi 6 yaitu definisi sinonim,
definisi simbolik, definisi etimologi, definisi semantic, definisi stipulatif,
dan definisi denotatif.
b.
Definisi Realis
Definisi realis menjelaskan tentang suatu hal
yang ditandai oleh sesuatu istilah. Dibagi menjadi dua yaitu
1.
Definisi Esensial
Penjelasan dengan cara
menguraikan bagian-bagian dasar yang menyusun suatu hal. Yang dapat dibedakan
antara definisi analitik dan definisi konotatif. Definisi analitik yaitu
definisi yang menjelaskan bagian-bagian suatu benda yang mewujudkan esensinya.
Definisi konotatif yaitu penjelasan dengan cara menunjukan isi dari suatu term
yang terdiri atas genus dan diferensia.
2.
Definisi Deskriptif
Penjelasan dengan cara
menunjukan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan yang dibedakan
atas dua hal ( definisi aksidental dan definisi kausal ). Definisi aksidental
yaitu penjelasan dengan cara menunjukan jenis dari halnya dengan sifat-sifat
khusus yang menyertai hal tersebut. Definisi kausal yaitu penjelasan dengan
cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini juga
memaparkan asal mula atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu
term.
c.
Definisi Praktis
Definisi praktis menjelaskan tentang suatu hal
ditinjau dari segi kegunaan atau tujuan yang dibedakan atas tiga macam (
definisi operasional, definisi fungsional dan definisi persuasif ). Definisi
operasional yaitu penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah
pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta
menunjukan bagaimana hasil yang dapat diamati. Definisi fungsional yaitu
penjelasan suatu hal dengan cara menunjukan kegunaan atau tujuannya. Definisi
persuasi yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat
mempengaruhi orang lain.
1.
Contoh Analisis
-Perhitungan Income, Outcome dan Cost Sebuah
outlet periode 3 bulan
-Kenaikan dan penurunan harga supplier
2.
Contoh Klasifikasi
-Klasifikasi data barang per unit ( dalam
satuan oz,ons dll ) per harga atau per supplier
-Klasifikasi menu produk sesuai SOP
3.
Contoh Definisi
Kursi = bangku
Kulkas= lemari es=chiller
Komentar
Posting Komentar